Saturday, April 14, 2012

Cara Memasukan Gadget Sms Gratis di Blogger












Bila kamu sedang internetan dan tidak punya pulsa gunakan gadget ini yang telah ada di blog mu sendiri dan tidak perlu ribet-ribet lagi.
kita langsung saja.

1. Login dulu di blog mu sendiri
2. Masuk ke desain ke bagian Tata Letak. disana ada memilih tata letak Gadget yang kamu mau di bagian mana.

3.lalu klik den cari nama Edit Html dan masukan kode ke html kamu.

<iframe frameborder="0" height="350" name="widgetsms" src="http://www.sms-online.web.id/widget/" width="270"></iframe>

4. bila selesai simpan dan lihat blog kamu.

jadi gampang kan, dan bisa di coba sendiri.

Friday, April 13, 2012

LOGO BLOGGER LEBAK BANTEN

Logo ini saya buat cuma iseng-iseng doang, inspirasi ini keluar dari tengah malam (biasanya ide-ide inspirasi bermunculan dari tengah malam), dan saya berfikir untuk membuat logo tersebut. Sebelum membuatnya saya cari ide lagi di internet agar tidak kebingungan. Ada salah satu blog yang mungkin idenya saya copy juga. Maka saya buat lah logo seperti itu tapi hampir sama yang saya liat di blog lain. Saya mengambil warna merah dan putih melambangkan bendera kita Indonesia tercinta.
Seperti inilah yang saya buat ini, untuk widget logo anak Lebak Banten.


Thursday, April 12, 2012

Cara Membuat Kertas Daur Ulang

Membuat kertas daur ulang untuk menghemat Sumber Daya Alam. Dan tidak sulit untuk membuat daur ulang kertas. haya saja buth keinginan untuk membuat kertas daur ulang.
Bahan dan Peralatan dapat diperoleh di lingkungan sekitar.
Alat yang dibutuhkan seperti Screen dengan bingkai, kertas, bata/batu, ember, setrika, air, kain katun, blender, baskom, papan kayu dan meja.

Cara membuatnya:
1. Robek kecil kertas bekas & pendam di air selama satu hari.
2. Blender kertas sampai seperti bubur.
3. Tuangkan kedalam baskom yang berisi air & diaduk.
4. Letakan Spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya.
5. Saring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon.
6. Letakkan di atas spon yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya & angkat hati-hati.
7. Tutup dengan kain yang sudah dibasuhi. Tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah 5 & 6.
8. Sesudah beberapa lapis, press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (bata/batu).
9. Biarkan selama satu jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.
10. Angkat sepasang demi sepasang & jemur ditempat yang panas.
11. Setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan.
12. Maka sekarang kertas daur ulang siap digunakan.

Monday, April 2, 2012

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA - PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN

Dari Perkembangan Sejarahnya dikenal dua sistem ekonomi, yaitu :
•    Sistem ekonomi pasar
•    Sistem ekonomi perencanaan

1.    Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisi atau adat kebiasaan yang tergantng pada faktor alam.
Ciri-Ciri Sistem
•    Belum ada pembagian kerja.
•    Tukar menukar dengan sistem barter.
•    Hasil produksi dan sistem distribusi (barang/jasa) yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
•    Kehidupan masyarakat yang bersifat kekeluargaan diatur secara bersama-sama.
•    Alam merupakan sumber kemakmuran.

2.    Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi pasar (sistem ekonomi kapitalis) adalah suatu sistem ekonomi yang sebagian besar barang-barang capital, baik yang buatan manusia maupun buatan alam dimiliki oleh swasta.
Ciri-ciri Sistem
•    Setiap manusia baik sebagai produsen maupun konsumen dianggap sebagai homo ekonomikus.
•    Pengakuan adanya hak milik pribadi.
•    Pengakuan terhadap kebebasan dan hak-hak asasi manusia secara formal
•    Kedaulatan konsumen dan kebebasan konsumen.
•    Sistem pasar dan persaingan bebas.
•    Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri.
•    Peranan terbatas bagi pihak pemerintah.

3.    Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)
Sistem ekonomi terpusat (komando) adalah Suatu sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomian diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat.
Ciri-ciri Sistem
•    Semua alat dan sumber produksi adalah milik Negara dan hak milik perorangan tidak ada. Setiap orang hanya sebagai pelaksana.
•    Kebijaksaan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat, yaitu pelaksanaan perencanaan ekonomi yang dipimpin oleh Negara seperti merencanakan, mengorganisasikan, pelaksanaan, dan pengawasannya.
•    Produksi ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling mendesak.
4.    Sistem ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah Sistem ekonomi perpaduan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem ekonomi tersebut dapat teratasi.

5.    Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia adalah Sistem ekonomi yang dianut Indonesia sebenarnya adalah termasuk sistem ekonomi campuran, yang berdasarkan falsafah dan ideology Negara, yaitu Pancasila.
Ciri-ciri sistem
•    Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
•    Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
•    Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
•    Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
•    Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
•    Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatan siatifnya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
•    Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
•    Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem ekonomi Indonesia (Demokrasi Ekonomi) adalah sistem ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pada sistem ini produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dan di bawah pengawasan pemerintah.

Pengaruh dan Akibat Inflasi

Inflasi dapat membawa akibat negatif dan positif, tergantung dari kedudukan golongan masyarakat ketika terjadi inflasi.

Pengaruh inflasi terhadap golongan-golongan yang ada dalam masyarakat:
1. Golongan debitur dan kreditur
Bagi golongan debitur, inflasi menguntungkan karena mereka diperbolehkan membayar hutang-hutangnya dengan uang yang daya belinya lebih rendah dari pada waktu mereka meminjam. Sebaliknya inflasi merugikan golongan kreditur, karena mereka akan menerima kembali uang yang dipinjamkannya dengan daya beli yang semakin rendah jika dibandingkan dengan waktu peminjaman.
2. Golongan pengusaha
Inflasi menguntungkan golongan pengusaha, karena harga-haraga barang akan terus naik sehingga keuntungan terus bertambah bersamaan dengan terjadinya kenaikan harga, upah akan naik dengan sangat lambat. Keadaan ini akan menguntungkan bagi perusahaan tetapi merugikan karyawan.
3. Golongan penerima gaji dan upah
Inflasi tidak menguntungkan bagi golongan ini, karena upah mereka, standar hidup mereka jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pada saat harga-harga belum naik.
4. Golongan investor
Daya inflasi akan menguntungkan bagi investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham, tetapi merugikan bagi mereka yang menanamkan modalnya dalam bentuk obligasi dan pinjaman jangka panjang yang berupa berbunga tetap.
5. Golongan petani
Pada umumnya golongan petani akan memperoleh keuntungan karena harga-harga produksi/hasil pertanian meningkat.

KONSUMSI

Teori Konsumsi yang sangat sederhana salah satunya adalah yang dikemukakan Keynes. Dalam teorinya disebutkan bahwa, besar kecilnya pengeluaran konsumsi hanya didasarkan atas besarnya kecilnya tingkat pendapatan masyarakat. Keynes menyatakan bahwa ada pengeluaran konsumsi minimum yag harus dilakukan oleh masyarakat (konsumsi autonomus) dan pengeluaran konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya penghasilan.
Dari analisisnya ada dua hal yang penting :
a. MPC < APC dan
b, APC orang kaya lebih kecil dari APC orang miskin

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi:
Faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi masyarakat diklasifikasikan menjadi 3 :
1. Faktor Ekonomi diantaranya:
- Pendapatan rumah tangga
- Kekayaan rumah tangga
- Tingkat bunga
- Perkiraan tentang masa depan
2. Faktor Demografi (Kependudukan) diantaranya:
- Jumlah penduduk
- Komposisi Penduduk, seperti makin tinggi tingkat pendidikan, maka makin tinggi pengeluaran konsumsinya
3. Faktor Non Ekonomi
Faktor non ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah budaya masyarakat.
Misalnya berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih maju (contoh kebiasaan belanja dari pasar tradisional ke pasar swalayan).

INVESTASI

Investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasui riil dan investasi finansial.
Investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang tahan lama (barang-barang modal) yang akan digunakan dalam proses industri.
Jenis investasi ini dibedakan menjadi 3 komponen yaitu :
- investasi tetap perusahaan
- investasi untuk perumahan
- investasi perubahan bersih persediaan perusahaan
Investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan surat hutang lainnya.

Pertimbangan yang diperlukan dalam memilih investasi riil adalah:
- tingkat bunga pinjaman yang berlaku
- tingkat pengambilan dari barang modal
- prospek proyek investasi

Investasi adalah setiap penambahan alat roduksi atau barang-barang modal. sedangkan investasi netto adalah setiap penambahan barang-barang modal (building, equipment, inventories) dikurangi penyusutan.
Pembelian barang modal tidak selamanya berarti investasi.
Seseorang yang membeli barang modal tetapi ditujukan untuk menggani barang modal yang harus dalam proses produksi bukanlah merupakan investasi, tetapi disebut pengganti barang modal untuk mengganti.

Faktor yang mempengaruhi Investasi
Tujuan perusahaan dalam melaksanakan investasi adalah memaksimumkan laba. dalam menentukan berapa besar perusahaan harus menanamkan modal, perusahaan akan membandingkan antara hasil yang diharapkan dari investasi tersebut dan biaya dari penggunaan capital itu. biaya penggunaan capital ini disebut real cost atau user cost dan dinyatakan dalam tingkat bunga (i). Hasil atau keuntungan yang diharapkan dari investasi dalam nilai presentase r dan disebut Marginal Efficiency of Invesment.

Kriteria dilaksanakan atau tidaknya suatu investasi:
- apabila r > i , maka investasi layak (menguntungkan) dilaksanakan
- apabila r = i , maka investasi dapat dilaksanakan dan dapat juga tidak dilaksanakan
- apabila r < i , maka investasi tidak layak dilaksanakan

INFLASI

Pengertian Inflasi
Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan yang di jumpai  di hampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarat adanya kecenderungan menaik yang terus menerus juga perlu diingat. Kenaikan harga-harga karena misalnya musiman, menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja (dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan) tidk di sebut inflasi. Kenaikan harga semacam ini tidak dianggap ekonomi sebagai masalah atau “penyakit” ekonomi dan tidak memerlukan kebijaksanaan khusus untuk menanggulanginya.

Perkaitan “kecenderungan” dalam definisi inflasi perlu digaris bawahi. Kalau seandainya harga-harga dari sebagian besar barang diatur atau ditentukan oleh pemerintah, maka harga-harga yang dicatat oleh Biro Statistik mungkin tidak menunjukkan kenaikan apapun (karena yang dicatat adalah harga-harga “resmi” pemerintah). Tetapi mungkin dalam realita ada kecenderungan bagi harga-harga untuk terus menaik. Keadaan seperti ini tercermin dari misalnya adanya harga-harga “bebas” atau harga-harga “tidak resmi” yang lebih tinggi dari harga-harga “resmi” dan yang cenderung menaik. Dalam hal ini masalah inflasi sebetulnya ada, tetapi tidak diperkenankan untuk menunjukkan dirinya. Keadaan seperti ini disebut “suppressed inflation” atau “inflasi yang ditutupi”, yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi makin tidak relevan bagi kenyataan.

Macam Inflasi
Ada berbagai cara untuk menggolongkan macam inflasi, dan penggolongan mana yang di pilih tergantung pada tujuan kita.

Penggolongan pertama didasarkan atas “parah” tidaknya inflasi tersebut. Di bedakan beberapa macam inflasi:
1.    Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)
2.    Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
3.    Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
4.    Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung pada “selera” kita untuk menamakannya. Dan lagi sebetulnya kita tidak bisa menentukan parah tidaknya suatu inflasi hanya dari sudut laju inflasi saja, tanpa mempertimbangkan siapa-siapa yang menanggung beban atau yang memperoleh keuntungan dari inflasi tersebut. Kalau seandainya laju inflasi adalah 20% dan semuanya berasal dari kenaikan dari barang-barang yang dibeli oleh golongan yang berpenghasilan rendah, maka seharusnya kita namakannya inflasi yang parah.

Penggolongan yang kedua adalah dasar sebab musabab awal dari inflasi. Atas dasar ini kita bedakan dua macam inflasi:
1.    Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation.
2.    Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini disebut cost inflatoin.
Perbedaan yang lian dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga faktor produksi (upah dan sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan harga barang-barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi.
Kedua macam inflasi ini jarang sekali dijumpai dalam praktek dalam bentuk yang murni. Pada umumnya, inflasi yang terjadi di berbagai negara di dunia adalah kombinasi dari kedua macam inflasi tersebut, dan seringkali keduanya saling memperkuat satu sama lain.

Penggolongan yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi.
Disini kita bedakan:
1.    Inflasi yang berasal dari dalam negara (domestic inflation)
2.    Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan haga-harga (yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negera-negara langganan berdagang negara kita. Kenaikan harga barang-barang yang kita impor mengakibatkan secara langsung kenaikan indeks biaya hidup karena sebagian dari barang-barang yang tercakup di dalamnya berasal dari impor, secara tidak langsung menaikkan indeks harga melalui kenaikan ongkos produksi (dan kemudian, harga jual) dari berbagai barang yang menggunakan bahan mentah atau mesin-mesin yang harus di impor (cost inflation), secara tidak langsung menimbulkan kenaikan harga di dalam negeri karena ada kemungkinan (tetapi ini tidak harus demikian) kenaikan harga barang-barang impor mengakibatkan kenaikan pengeluaran pemerintah/swasta yang berusaha mengimbangi kenaikan harga impor tersebut (demand inflation).